Minggu, 04 Maret 2012

BUANG AIR BESAR

Buang air besar (biasanya disingkat menjadi BAB) atau defekasi adalah suatu tindakan atau proses makhluk hidup untuk membuang kotoran atau tinja yang padat atau setengah-padat yang berasal dari sistem pencernaan mahkluk hidup. Manusia dapat melakukan buang air besar beberapa kali dalam satu hari atau satu kali dalam beberapa hari. Tetapi bahkan dapat mengalami gangguan yaitu hingga hanya beberapa kali saja dalam satu minggu atau dapat berkali-kali dalam satu hari, biasanya gangguan-gangguan tersebut diakibatkan oleh gaya hidup yang tidak benar dan jika dibiarkan dapat menjadi masalah yang lebih besar.


MEKANISME


Penjelasan mekanisme usus saat buang air besar.
Gerakan peristaltis dari otot-otot dinding usus besar menggerakkan tinja dari saluran pencernaan menuju ke rektum. Pada rektum terdapat bagian yang membesar (disebut ampulla) yang menjadi tempat penampungan tinja sementara. Otot-otot pada dinding rektum yang dipengaruhi oleh sistem sarafsekitarnya dapat membuat suatu rangsangan untuk mengeluarkan tinja keluar tubuh. Jika tindakan pembuangan terus ditahan atau dihambat maka tinja dapat kembali ke usus besar yang menyebabkan air pada tinja kembali diserap, dan tinja menjadi sangat padat. Jika buang air besar tidak dapat dilakukan untuk masa yang agak lama dan tinja terus mengeras, konstipasi dapat terjadi. Sementara, bila ada infeksi bakteri atau virus di usus maka secara refleks usus akan mempercepat laju tinja sehingga penyerapan air sedikit. Akibatnya, tinja menjadi lebih encer sehingga perut terasa mulas dan dapat terjadi pembuangan secara tanpa diduga. Keadaan demikian disebut dengan diare.
Ketika rektum telah penuh, tekanan di dalam rektum akan terus meningkat dan menyebabkan rangsangan untuk buang air besar. Tinja akan didorong menuju ke saluran anus. Otot sphinkter pada anus akan membuka lubang anus untuk mengeluarkan tinja.
Selama buang air besar, otot dadadiafragma, otot dinding abdomen, dan diafragma pelvis menekan saluran cerna. Pernapasan juga akan terhenti sementara ketika paru-paru menekan diafragma dada ke bawah untuk memberi tekanan. Tekanan darah meningkat dan darah yang dipompa menujujantung meninggi.

PENGATURAN BUANG AIR BESAR

Buang air besar dapat terjadi secara sadar dan tak sadar. Kehilangan kontrol dapat terjadi karena cedera fisik (seperti cedera pada otot sphinkter anus), radang, penyerapan air pada usus besar yang kurang (menyebabkan diarekematian, dan faktor faal dan saraf).

GAMBAR ORANG LAGI BUANG AIR BESAR




DIARE

Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), Diare adalah
penyebab nomor satu kematian balita di seluruh dunia. Di
Indonesia, diare adalah pembunuh balita nomor dua setelah
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).
Sementara UNICEF (Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk
urusan anak) memperkirakan bahwa, setiap 30 detik ada satu
anak yang meninggal dunia karena Diare.
Di Indonesia, setiap tahun 100.000 balita meninggal karena
Diare.


APA ITU DIARE



Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali
dalam satu hari dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih.
Orang yang mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh sehingga
menyebabkan dehidrasi tubuh. Hal ini membuat tubuh tidak dapat
berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan jiwa, khususnya pada
anak dan orang tua.



PENYEBAB DIARE



. Infeksi dari berbagai bakteri yang disebabkan oleh kontaminasi
makanan maupun air minum;
2. Infeksi berbagai macam virus;
3. Alergi makanan, khususnya susu atau laktosa (makanan yang
mengandung susu);
4. Parasit yang masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang
kotor.



PENCEGAHAN DIARE



Diare mudah dicegah antara lain dengan cara:
1. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting:
1) sebelum makan, 2) setelah buang air besar, 3) sebelum memegang
bayi, 4) setelah menceboki anak dan 5) sebelum menyiapkan
makanan;
2. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain
dengan cara merebus, pemanasan dengan sinar matahari atau proses
klorinasi;
3. Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar
serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain);
4. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya
menggunakan jamban dengan tangki septik.



PENYEMBUHAN DIARE



1. Minum dan makan secara normal
untuk menggantikan cairan tubuh
yang hilang;
2. Untuk bayi dan balita, teruskan
minum ASI (Air Susu Ibu);
3. Garam Oralit.



Penyembuhan Secara Alami



penanganan secara alami adalah dengan cara merebus beberapa daun jambu biji dengan 2-3 gelas air. Biarkan mendidih hingga air tinggal 1 gelas. Diamkan, setelah dingin minum. Sebaiknya ini rutin dilakukan hingga konsentrasi kotoran tidak cair lagi.
Bila ingin dicampur dengan kunyit, tumbuk beberapa lembar daun jambu biji yang masih muda dengan 1-2cm kunyit. untuk mengurangi rasa getir bisa dicampur dengan garam. Setelah jadi, bahan tumbukan tadi dimasukkan kedalam kain kasa yang steril. Rendam pada segelas kecil air hangat kemudian peras hingga dirasa cukup kental. Lalu minum perasan air tadi.



Agar tidak lemas saat diare, sebaiknya mengkonsumsi air putih lebih banyak atau larutan elektrolit seperti oralit.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar